Berita BNPB – Setelah terjadi bencana, hampir selalu beredar informasi menyesatkan di kalangan masyarakat yang akhirnya menimbulkan kepanikan masyarakat. Informasi tersebut berasal dari pesan singkat (SMS), bbm, milist, yahoo messenger, telpon atau kabar berantai lain. Pasca gempabumi 8,5 SR di Aceh, saat ini masyarakat yang tinggal di pesisir pantai Kabupaten Aceh Jaya dan dan Aceh Barat, panik. Sebagian masyarakat memilih mengungsi karena khawatir akan terjadinya gempa berkekuatan 12 SR. Ini terjadi setelah beredarnya pesan singkat (SMS) yang berisi akan ada gempa berkekuatan magnitude 12 Skala Richter (SR) di Aceh.
Isi SMS tersebut jelas tidak masuk akal. Sampai saat ini belum ada satu pun ilmuwan dunia yang mampu memprediksi terjadinya gempa secara tepat. Dari isi SMS yang beredar, sesungguhnya salah substansinya, dimana disebutkan gempa 12 SR. Padahal, SR (Skala Richter) tidak dapat digunakan untuk gempa skala besar. Penggunaan skala richter untuk gempabumi maksimum hanya sampai 10 SR atau lebih tepatnya 10Mw (dalam satuan yang besarnya hampir sama dengan SR). Dalam sejarah gempabumi belum pernah terjadi hingga 10 SR. Gempabumi terbesar yang pernah terjadi di dunia modern adalah gempa 9,5 SR di Chile 22 Mei 1960 yang menyebabkan 1.655 orang meninggal. Menurut ilmuwan gempa dengan skala 10 SR lebih dari 99% diakibatkan oleh benturan meteor sebesar kota.
Info yang menyesatkan terkait bencana seringkali muncul. Hal yang sama pernah terjadi saat tsunami di Mentawai Oktober 2010, Gunung Merapi meletus pada November 2010, gempabumi dan tsunami di Jakarta pada 2010 dan 2011, badai tropis yang akan menghantam Jakarta Februari 2012, dan sebagainya. Berita palsu tersebut disebarluaskan, dapatkah dikatakan sebagai informasi bohong atau berita palsu, istilahnya adalah ”Hoax”.
Hoax adalah suatu informasi yang sifatnya tidak benar dan tidak terbukti. Informasi ini biasanya digunakan untuk menyebarkan informasi palsu dan mengakibatkan orang menjadi takut atau terpengaruh dengan apa yang diinformasikan pada hoax tersebut. Siapa yang orang yang biasa menyebarkan hoax? Jawabnya bisa macam-macam, tergantung motifnya. Beberapa motif yang ada misalnya iseng, teror, atau mengacaukan jaringan komunikasi, bahkan bisa sampai alasan politis dan keamanan. Hoax bisa juga dimanfaatkan oleh oknum pelaku kriminal. Ketika masyarakat mengungsi maka oknum tersebut mencuri rumah-rumah kosong.
Dampak yang ditimbulkan oleh hoax dapat menimbulkan kepanikan, trauma dan resah masyarakat. Terlebih bagi masyarakat Aceh yang pernah merasakan dahsyatnya gempa dan tsunami Aceh 2004. Bagi seseorang angka-angka korban bencana hanya angka statisti. Tapi bagi masyarakat yang anggota keluarganya menjadi korban, 1 orang meninggal saja bisa merupakan sebuah tragedi.
Hendaknya aparat kepolisian dan aparat lain segera mencari oknum-oknum penyebar info sesat tersebut dan menghukum agar ada efek jera bagi yang lain. Kita pun juga bisa berperan dengan tidak meneruskan setiap info bohong yang diterima. Hendaknya konfirmasi kepada institusi yang kompeten seperti BNPB, BMKG, PVMBG, dan sebagainya. Ayo lawan hoax!
DR. Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Sumber :DR. Sutopo Purwo Nugroho
Syams ©







0 comments:
Post a Comment