RSS


INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA (BMN) DI PROVINSI YOGYAKARTA

Berita BNPB - Menindaklanjuti pertemuan di hotel Redtop pada Rabu 23 Mei 2012 yang dipimpin lansung oleh Kepala BNPB DR. Syamsul Maarif, M.Si sekaligus membuka acara Pelatihan Teknis Penatausahaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara di Lingkungan BNPB yang dihadiri oleh para pejabat eselon I dan II. Kepala BNPB menyampaikan  bahwa Penatausahaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara merupakan tanggung jawab bersama dalam menuju laporan keuangan yang baik, dalam pelatihan tersebut kepala BNPB ikut serta belajar bagaimana tata cara penatausahaan dan pengelolaan BMN yang baik dan benar.

Atas perintah kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dibentuk tim inventarisasi BMN dan kepala BNPB menjadi ketua tim tersebut, sebagai komitmen beliau dalam meningkatkan laporan keuangan BNPB yang baik, tim tersebut terdiri dari perwakilan masing-masing unit (Deputi Kesiapsiagaan dan Pecegahan, Deputi Tanggap Darurat, Deputi Logistik dan Perlatan, Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Inspektorat Utama, Sekretariat Utama, Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Pusat Data Informasi dan Humas serta pendampingan dari DJKN). Tujuan dari tim inventarisasi tersebut untuk melakukan inventarisasi barang-barang bantuan BNPB baik dana yang berasal dari APBN maupun dana yang bersumber dari luar. Sebagai langkah awal kepala BNPB memerintahkan Provinsi Yogyakarta untuk dilakukan inventarisasi BMN karena banyak bantuan BNPB yang diberikan ke BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota maupun instansi terkait pada saat kejadian erupsi gunung merapi maupun pasca kejadian yang belum tertata baik.

Tanggal 25 Mei 2012 diadakan rapat koordinasi di Pusdalops BPBD Provinsi Yogyakarta dengan mengundang BPBD Kabupaten/kota Provinsi Yogyakrta, instansi terkait (BPPTK, BBWS, Dinas PU, ESDM), rapat dipimpin oleh Inspektorat Utama Drs. Bintang Susmanto N, Ak, M.BA. Pada rapat tersebut Drs. Bintang Susmanto N, Ak, M.BA menyampaikan bahwa kegiatan inventarisasi ini adalah membandingkan antara fisik di lapangan dengan catatan aplikasi SIMAK di BNPB, sehingga sangat diperlukan mencocokkan data dari aplikasi SIMAK BNPB dengan data yang ada di BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten/Kota dan Instansi terkait yang mengelola dana bantuan dari BNPB. Dalam teknis pelaksanaannya Tim yang terdiri dari 21 orang dibagi menjadi 5 Tim masing-masing tim melakukan inventarisasi ke beberapa lokasi yaitu (Sleman, Bantul, Kulon Progo, Yogyakarta dan BBWS). Di lokasi tim melakukan labelisasi pada barang BMN sekaligus mengambil sample foto masing-masing barang bantuan untuk dibuat berita acara yang digunakan untuk mengurus izin hibah ke Kementerian Keuangan.

Sumber :PDIH
Syams©

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment