Sosialiasasi Petunjuk Tehnis : Tata Cara Pengajuan dan Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Tahun Anggaran 2011 di Jayakarta Hotel, Jakarta .
Tanggal : 07 - 09 Nopember 2011 oleh BNPB .
Percepatan Kegiatan Rehabilitasi & Rekonstruksi Pasca Bencana Tahap I Tahun 2011
Penyerahan Bantuan Air Bersih dari BNPB di Kabupaten Pacitan
Dalam rangka menghadapi bencana kekeringan yang melanda di Kabupaten Pacitan Tahun 2011, Kabupaten Pacitan mendapatkan bantuan 720 rit air bersih dan 24 tandon air dari BNPB dan juga bantuan 160 rit air bersih & 16 tandon air dari Gubernur Jawa Timur . Bantuan tersebut tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan ( dialokasikan untuk 20 Desa di 9 Kecamatan ) sesuai dengan klasifikasi dari BNPB yaitu di wilayah yang masuk kategori III / kondisi kritis.
Distribusi dimulai sejak 10 Oktober 2011
Pemkab Sleman Libatkan Pengguna Frekuensi Radio
Pemerintah Kabupaten Sleman melibatkan para pengguna frekuensi radio uhf/vhf, ht/rig dalam upaya mitigasi bencana terutama ancaman banjir lahar dingin pada musim hujan ini. Upaya mitigasi bencana tersebut dilakukan melalui berbagai cara, bukan hanya melalui berbagai tindakan teknis melalui normalisasi aliran sungai melainkan juga melalui koordinasi komunikasi.
"Memasuki musim hujan tahun ini Pemerintah Kabupaten Sleman, kembali disibukkan dengan berbagai upaya mitigasi bencana banjir lahar dingin," kata kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Sleman Agoes Soesilo, Rabu (2/11).
Agoes mengatakan, dalam koordinasi ini dijelaskan tentang bagaimana peran komunitas radio komunikasi dalam penanggulangan bencana alam di Kabupaten Sleman dan sosialisasi pemanfaatan frekuensi dari Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Yogyakarta.
"Menyadari pentingnya posisi dan peran alat komunikasi dalam penyebaran informasi dan komunikasi khususnya dalam antisipasi bahaya lahar dingin maka kami mengharapkan rapat koordinasi ini dapat menjadi sarana yang tepat untuk memantapkan koordinasi serta meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para pemakai radio komunikasi dan juga para peserta rakor.
Ia mengatakan, diharapkan agar masyarakat dan pengguna radio komunikasi ikut serta dalam melakukan langkah-langkah dan upaya penyelamatan dalam mengantisipasi bahaya lahar dingin.
"Informasi yang disampaikan juga harus tepat guna dan tepat waktu sehingga tidak terjadi keterlambatan informasi pada saat terjadinya bencana''
sumber: www,krjogja.com






