RSS

Walhi: Longsor Ciwidey Kelalaian Pemerintah


JAKARTA – Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat, Muhammad Hendarsyah, menyatakan terjadinya bencana longsor Ciwidey juga akibat kelalaian kolektif Pemerintah Pusat dan Daerah. Utamanya, dalam kelambanan melakukan pencegahan.

Hal itu karena pemerintah sebetulnya telah memiliki peta daerah rawan bencana Jawa Barat dan Ciwidey telah masuk di dalamnya. ‘’Ini kelalaian kolektif. Sudah jelas Ciwidey masuk dalam peta rawan bencana,’’ katanya kepada Republika, Kamis, (25/2).

Menurut Hendarsyah, di Jawa Barat, bencana menimpa masyarakat sebetulnya bukan pertama kali terjadi. Jika demikian, pemerintah lebih siap untuk melakukan berbagai upaya pencegahan agar jatuhnya korban jiwa bisa dicegah. Hal itu didukung fakta adanya peta daerah rawan bencana Jawa Barat. ‘’Ciwidey masuk dalam peta itu (Peta daerah rawan bencana). Kerentananan tanahnya cukup tinggi,’’ ujarnya.

Selain itu, Hendarsyah menyebutkan, secara umum cukup banyak daerah di Jawa Barat dengan kontur lahan berasal dari batuan vulkanik muda. Hal itu sehingga lahan cukup rentan dengan gerakan tanah. ‘’Sebenarnya kejadian kemarin saat longsor, tidak ada hujan, tapi memang sebelumnya intensitas hujan cukup tinggi,’’ katanya.

Menurut Hendarsyah, pemerintah seharusnya bisa memberikan peringatan dini sebelum bencana longsor terjadi. Bahkan, pemerintah seharusnya tidak memperbolehkan adanya pemukiman di daerah rawan bencana. ‘’Kenapa ada pemukiman di daerah yang jelas-jelas sangat rentan bencana?,’’ katanya.

Untuk mencegah terulangnya bencana serupa, Hendarsyah mendesak pemerintah melakukan berbagai upaya mitigasi risiko bencana di Jawa Barat. Di antaranya adalah dengan mendorong penetapan tata ruang sesuai aturan, penegakan aturan dengan tegas, dan sosialisasi daerah rawan bencana.

sumber: www.republika.co.id

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hari Menjadi Lebih Singkat Karena Gempa Cili


Sebuah analisa mengejutkan datang dari ilmuwan NASA. Gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,8 skala Richter yang mengguncang Chile akan mengubah seluruh perputaran Bumi dan memperpendek lamanya hari. Kok bisa?

Menurut ilmuwan peneliti Richard Gross dari Laboratorium Populasi Jet, NASA, gempa ketujuh terdahsyat di dunia itu, bakal memperpendek lama hari di Planet Bumi sampai 1,26 milidetik. Perubahan ini terjadi karena gempa tersebut diduga mampu menggeser poros bumi.

Model komputer yang digunakan Gross dan rekan-rekannya untuk menentukan dampak dari Gempa Chile juga mendapati bahwa gempa itu tampaknya telah menggeser poros Planet Bumi sampai kira-kira 3 inci (8 cm atau 27 milimiliardetik).

Poros Bumi tidak sama dengan kutub utara-selatan planet ini, yang berputar sekali setiap hari dengan kecepatan sekitar 1.000 mph/mil per jam (1.604 kph, km per jam).

Poros Bumi adalah poros di mana massa Planet Bumi seimbang. Poros ini bercabang dari sumbu utara-selatan Bumi sampai kira-kira 33 kaki (10 meter).

Gempa bumi dahsyat telah mengubah hari-hari di Bumi dan porosnya di masa lalu. Gempa Sumatera tahun 2004 yang berkekuatan 9,1 skala Richter, yang memicu gelombang tsunami, telah memperpendek hari sampai 6,8 mikrodetik dan menggeser poros Bumi sampai sekitar 2,76 inci (7 cm, atau 2,32 miliardetik).

Satu hari Bumi sama dengan sekitar 24 jam. Dalam hitungan tahun, lama satu hari normal berubah secara gradual sampai satu milidetik. Hal itu bertambah di musim dingin, manakala Bumi berputar lebih lambat, dan berkurang pada masim panas, kata Gross.

Gempa Chile lebih kecil dibandingkan getaran Gempa Sumatera, namun dampak Gempa Chile terhadap Planet Bumi lebih besar karena lokasinya ada di garis lintang tengah Bumi, bukan di garis khatulistiwa seperti Gempa Sumatera.

Patahan yang mengakibatkan gempa Chile 2010 juga teriris di Bumi pada sudut yang lebih curam ketimbang patahan pada Gempa Sumatera, demikian para ilmuwan NASA.

"Ini yang membuat patahan Chile lebih efektif dalam menggerakkan massa Bumi secara vertikal, dan oleh karena itu lebih efektif dalam menggeser poros Planet Bumi," kata para ilmuwan NASA.

Gross menyatakan penemuannya ini didasarkan pada data awal yang tersedia pada Gempa Chile. Karena informasi mengenai karakteristik gempa semakin terbuka, prediksanya mengenai dampak Gempa Chile mungkin berubah.

Gempa Chile menewaskan lebih dari 700 orang dan menyebabkan kehancuran di seluruh penjuru negara di Amerika Selatan itu.

"Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: Mengapa bumi (jadi begini)?" (QS. Al-Zalzalah: 1-4). (ant/vvn/erw)

sumber: www.esqmagazine.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gempa Cili, Kategori Terdahsyat


CILI (RP) - Bagi kalangan pengamat, gempa bumi di Cili (Chili) Sabtu pekan lalu merupakan salah satu yang terdahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah moderen. Jumlah korban masih belum dapat dipastikan, namun sedikitnya 300 orang tewas akibat gempa yang terjadi pada Sabtu dini hari waktu setempat.

Sebelum gempa berkekuatan 8,8 pada Skala Richter (SR) mengguncang Cili, mahluk di atas Bumi sudah merasakan gempa yang tak kalah dahsyat sejak ratusan tahun lampau. Di beberapa kasus, gempa bumi juga mengakibatkan serangan gelombang laut, populer dengan nama tsunami, yang juga menimbulkan dampak yang mengerikan.

Maka, berikut ini adalah daftar 12 gempa bumi berikut tsunami (serangan gelombang laut) terdahsyat di berbagai negara yang menimbulkan banyak korban jiwa. Urutan peristiwa berdasarkan kekuatan gempa yang dihitung menurut ukuran SR.

Pertama, pada 22 Mei 1960: gempa 9,5 SR di Cili bagian selatan berikut tsunami telah menewaskan 1.716 jiwa. Kedua, gempa terjadi 27 Maret 1964: gempa 9,2 SR di Prince William Sound, Alaska, berikut tsunami telah merenggut nyawa kurang lebih 128 jiwa. Ketiga, pada 26 Desember 2004: gempa 9,1 SR di lepas pantai Pulau Nias, Indonesia, berikut tsunami telah menewaskan 226.000 jiwa di 12 negara, diantaranya 165.700 di Indonesia dan 35.400 di Sri Lanka.

Keempat, pada 13 Agustus 1868, gempa 9,0 SR di Arica, Peru /Cile berikut tsunami menewaskan lebih dari 25.000 jiwa di Amerika Selatan. Kelima, pada 26 Januari 1700: gempa 9,0 SR di Northern Carolina, Oregon, Washington, dan British Colombia berikut tsunami turut merusak vila-vila di Jepang.

Kenam, gempa terjadi 4 November 1952: gempa 9,0 SR di Kamchatka menimbulkan tsunami setinggi 9,1 meter di Hawaii, tidak ada laporan korban jiwa. Ketujuh, pada 31 Januari 1906: gempa 8,8 SR di lepas pantai Ekuador dan Kolombia berikut tsunami menewaskan sedikitnya 500 orang.

Kesembilan, terjadi gempa 27 Februari 2010: gempa 8,8 SR di lepas pantai Cili dan menimbulkan ancaman tsunami di negara-negara Pasifik. Jumlah korban jiwa belum dipastikan. Kesepuluh, tercatat pada 1 November 1755: gempa 8,7 SR di Lisbon, Portugal, berikut tsunami menewaskan sekitar 60.000 orang

Kesebelas, pada 8 Juli 1730: gempa 8,7 SR di Valparasio, Cile, menewaskan sedikitnya 3.000 jiwa. Kesepuluh, gempa terjadi pada 15 Agustus 1950: gempa 8,6 SR di Assam, Tibet, menewaskan sedikitnya 780 jiwa. Keduabelas, terjadi pada 28 Maret 2005, gempa 8,6 SR di Sumatera bagian utara, Indonesia, menewaskan sedikitnya 1.300 jiwa.(int/ila)

sumber: www.riaupos.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Korban Gempa Cili 800 Lebih


CONCEPCION (RP)- Reruntuhan rumah, gedung, dan jalanan yang terbelah masih menjadi pemandangan utama di Kota Concepcion, Cili. Wilayah yang hanya berjarak 115 kilometer dari pusat gempa berkekuatan 8,8 Skala Richter pada Sabtu dini hari lalu waktu setempat (27/2) itu, masih porak-poranda hingga kemarin (1/3).

Sementara itu, korban tewas hingga malam tadi dilaporkan melebihi 800 orang. Padahal, sehari sebelumnya jumlah korban meninggal baru sekitar 300 orang. Jumlah terkini tersebut diperkirakan masih akan bertambah.

Presiden Cili, Michele Bachelet, memberlakukan jam malam di dua lokasi yang menderita kerusakan terparah. Yakni, di Region Maule dan Kota Concepcion. Dalam sistem pemerintahan Cili, sebuah region terdiri atas beberapa provinsi dan satu provinsi meliputi sejumlah distrik atau kota.

Peraturan jam malam itu menggariskan, mulai pukul 21.00 waktu setempat, tidak ada seorang pun warga yang boleh meninggalkan rumah atau berkeliaran di jalanan. “Kita semua menghadapi bencana yang skalanya benar-benar di luar dugaan. Karena itu, perlu upaya ekstrakeras untuk mengatasinya,” papar pemimpin 58 tahun tersebut seperti dikutip BBC.

Di Maule, korban tewas dikonfirmasikan mencapai 541 orang. Tapi, jumlah tersebut dipastikan bertambah seiring masih berlangsungnya pencarian korban. Sementara itu, di Concepcion, ditemukan sekitar 300 mayat dari hanya satu desa, yaitu desa rawa yang dikenal sebagai wahana pemancingan. Mayat-mayat lain ditemukan di beberapa lokasi berbeda dengan jumlah yang lebih sedikit.

Untuk memastikan kelancaran jam malam sekaligus mengamankan properti warga, pemerintahan Bachelet mengerahkan sekitar 10.000 personel militer ke Maule dan Concepcion. Dengan menggunakan pengeras suara, para serdadu itu menyosialisasikan aturan jam malam tersebut.

Tugas utama para serdadu itu membantu polisi menghentikan aksi nekat para penjarah. Sebab, aksi penjarahan semakin marak pada hari ketiga kemarin. Petugas keamanan pun terpaksa menyemprotkan gas air mata dan menembakkan meriam air untuk membubarkan kerumunan massa yang hendak menjarah pertokoan.

“Saya imbau kepada para penjarah untuk tidak mencari masalah dengan petugas keamanan. Kami akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran,” kata Guillermo Ramirez, komandan militer tertinggi di Maule.

Wali Kota Concepcion, Jacqueline van Rysselberghe, juga menghimbau pemerintah pusat untuk mempercepat distribusi bantuan ke wilayahnya. Terutama bantuan pangan. “Masyarakat kami sangat membutuhkan makanan. Sama sekali tidak ada cadangan pangan di sini,” tegasnya seperti dikutip AFC.

Menanggapi permintaan Wali Kota Concepcion tersebut, Bachelet yang pekan depan menyerahkan jabatan presiden kepada Sebastian Pinera menegaskan akan berusaha maksimal. Yakni, lewat skema darurat yang dia susun bersama kabinetnya yang intinya memangkas alur distribusi. Dengan demikian, bantuan lebih cepat mencapai sasaran.

“Angkata Udara Cili segera menerbangkan bantuan makanan dan obat-obatan ke kawasan-kawasan yang menderita kerusakan terparah,” ujarnya.


Bersamaan dengan itu, pemerintah Cili minta maaf kepada warga karena tidak sempat menerbitkan peringatan tsunami pascagempa Sabtu dini hari lalu. Padahal, setelah gempa hebat tersebut, gelombang pasang menyapu pesisir pantai negeri tetangga Argentina itu. Sejumlah besar warga tenggelam. Rumah dan harta benda mereka juga tergulung gelombang.

“Ini kesalahan. Angkatan laut tidak menyampaikan peringatan tsunami,” sesal Menteri Pertahanan Francisco Vidal sebagaimana dikutip Reuters.

RI Sumbang Cili 1 Juta Dolar AS

Sementara itu, pemerintah Indonesi aakan mengucurkan bantuan kepada Cili senilai 1 juta dolar AS. Hari ini, dana itu akan diserahkan kepada kuasa usaha ad interim Cili di Jakarta. ‘’Dana yang disiapkan 1 juta dolar AS dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, red),’’ kata Menko Kesra Agung Laksono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Agung mengatakan, sebagai negara yang sering dilanda bencana, Indonesia turut prihatin dan ingin membantu masyarakat Cili. Dana 1 juta dolar AS itu diharapkan bisa membantu kegiatan tanggap darurat. Dia mengatakan, sumbangan tersebut tidak berlebihan, karena Indonesia juga kerap mendapat bantuan dari negara lain. ‘’Cili juga peduli dengan kita saat tsunami,’’ kata Agung. Bantuan diberikan dalam bentuk uang agar lebih mudah.

Menlu Marty Natalegawa mengatakan, dirinya segera bertemu kuasa ad interim kedutaan Cili di Jakarta untuk menanyakan situasi dan kondisi terakhir. ‘’Selain itu, juga bantuan seperti apa yang mereka butuhkan,’’ katanya. Marty mengatakan, bantuan harus dilakukan secepatnya.

‘’Bagaimana bentuk bantuan yang paling efektif supaya cepat sampai karena medannya sulit. Di sana lapangan udara kalau tidak salah ditutup selama 72 jam, lapangan udara di Santiago dan Conception. Jadi mencari bantuan yang betul-betul tepat sasaran,’’ tukasnya.

Marty juga mengungkapkan ada 101 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Cili dalam kondisi selamat. Para WNI itu tidak dalam kesulitan. Diungkapkan Marty, kedutaan Indonesia di Cili mengalami kerusakan. Seperti atap yang rusak, saluran listrik, dan komunikasi yang terganggu. ‘’Hingga kemarin malam waktu Indonesia, dikonfirmasi tidak ada korban,’’ ujar Marty.

Kebanyakan WNI yang berada di Cili merupakan keluarga dari kedutaan dan WNI yang cukup lama di sana. ‘’Bahkan ada pula rombongan turis. Rombongan turis warga kita yang sedang berkunjung ke sana ada sekitar dua puluh. Tapi itupun dipastikan keadaannya baik,’’ kata Marty. Pemerintah belum punya kepastian kapan akan memulangkan ke-101 orang itu.(sof/oki/jpnn)

sumber:www.riaupos.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS